pariwaraku.com – Hasil sementara Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 hampir pasti menempatkan Joe Biden sebagai pemenang, mengalahkan pesaingnya.
Biden berhasil mengungguli Trump dan memperoleh suara elektoral melebihi batas untuk menjadi Presiden.
Akan tetapi, jalan Biden dalam transisi kekuasaan dari Trump disebut akan lebih sulit dari sebelumnya.
Trump yang terus menentang hasil dari Pilpres AS dan menuduh kecurangan dari pihak Biden memicu dilakukannya penghitungan ulang surat suara di sejumlah negara bagian di AS.
Kondisi ini dapat menahan proses transisi yang penting seperti yang terjadi pada tahun 2000, yaitu saat George W. Bush tidak dinyatakan sebagai pemenang hingga lima minggu setelah pemilihan.
“Pertarungan hukum yang panjang akan menunda transisi dan bisa berbahaya pada bagian kebijakan luar negeri,” kata salah satu sumber Kongres Republik sebagaimana dikutip , Minggu (8/11/2020).
Pada Sabtu (7/11/2020) lalu, Trump menuduh Biden mengklaim terlalu cepat dan berpura-pura sebagai pemenang.
Namun, kandidat presiden dari petahana ini tidak memberikan bukti apapun.
Para diplomat asing dan pengamat bersiap untuk kemungkinan langkah-langkah yang dapat diambil Trump di waktu-waktu ini hingga pelantikan presiden baru pada 20 Januari 2021.
Mereka berjaga-jaga apabila keputusan yang dibuat Trump selama sisa pemerintahannya dapat melemahkan pemerintahan yang selanjutnya saat harus melawan pandemi virus corona dan krisis ekonomi yang terjadi bersamaan.
“Kami khawatir dengan hal-hal yang tidak dapat diprediksi,” kata petugas pemerintahan dari Sekutu AS di Washington.
Tim Biden pun disebut akan melakukan pengawasan terhadap setiap tindakan Trump dan pendukungnya terkait kebijakan dalam maupun luar negeri.