Kerangka Korban Likuifaksi Ditemukan Lagi di Petobo

  • Whatsapp
Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palu mengevakuasi kerangka manusia yang diduga korban likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kamis (20/2/2020), malam. [Dok.Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu]
Bagikan Artikel ini

Pariwaraku.com – Palu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu berhasil mengevakuasi kerangka manusia yang diduga korban likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kamis (20/2/2020), malam.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano Lamangkona mengungkapkan, kondisi jenazah yang ditemukan tinggal kerangka/tulang. Dia mengatakan, dari ciri-ciri korban, diduga perempuan berusia kurang lebih 60 tahun dan berambut panjang. Selain itu, menggunakan gigi palsu.

Bacaan Lainnya

“Setelah berhasil diangkat, kami langsung bawa jenazah ke pekuburan massal Poboya dan langsung dikebumikan oleh personil kami. Personel Damkar/Rescue yang diturunkan berjumlah 7 orang. Selesai proses pengantaran dan pemakaman jenazah pada pukul 22.27 Wita,” ungkap Sudaryano Lamangkona, Jumat (21/2/2020).

Dijelaskan, kerangka korban ditemukan pada Kamis, 20 Februari 2020 tepatnya 1 tahun 5 bulan atau 17 bulan pasca gempa bumi, likuefaksi dan tsunami di Kota Palu dan sekitarnya.

“Kami menerima laporan pada pukul 17.49 WITA bahwa telah ditemukan jenazah korban dampak bencana alam Likuefaksi (28 September 2018) di Jalan Pue Sula Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan,” ujar Sudaryano.

Informasi yang dihimpun, korban pertama kami ditemukan oleh seseorang yang sedang mencari besi bekas di bekas bangunan ruko yang hancur akibat bencana alam pada 28 September 2018 silam. Tiba-tiba, melihat tulang manusia.

Diketahui, pada Januari 2020 silam, persis di lokasi yang sama juga ditemukan kerangka anak berusia sekitar 7-8 tahun. Saat itu, kerangka yang diduga kuat anak perempuan masih lengkap dengan pakaiannya. Ada juga sepeda motor Honda Beat di lokasi tersebut.

Pemerintah Kota Palu merilis data bahwa gempa bumi, tsunami dan likuefaksi mengakibatkan 3.182 meninggal dunia di Kota Palu dan 1.016 dikubur massal. Dari jumlah tersebut, 1.540 jiwa di antaranya meninggal dunia karena likuefaksi, terbanyak di Kecamatan Palu Barat (Balaroa) 795 jiwa menyusul Palu Selatan (Petobo) 699 jiwa.

Sumber : JurnalNews

loading…

Bagikan Artikel ini

Pos terkait