Pariwaraku.com – “Seorang pemimpin itu harus tahu apa yang harus dia lakukan. Dia harus keluar dari pikiran standar out of the box. Mencari, melakukan apa saja untuk meringankan penderitaan masyarakat,” demikian wejangan Kak Cudi, disela-sela diskusi bersama para pendukungnya di alun-alun lapangan Vatulemo Palu.
“Seorang pemimpin harus memiliki obsesi yang jauh ke depan. Tetapi yang paling penting peka terhadap masalah rakyat,” ujar Rusdy Mastura. Orang se Kota Palu, akrab menyapanya dengan panggilan Kak Cudi.
Rusdy Mastura adalah seniman politik dan arsitektur pembangunan. Ia seorang dirijen yang piawai memadukan antara konsep pemberdayaan, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia.
“Buat apa kita bangun kantor megah2 kalau yang lewat didepannya setiap hari adalah pengemis, orang miskin. Itu bukan kemajuan tapi kegagalan karena gagal paham,” ujar Kak Cudi.
Bagi Kak Cudi, bila pendapatan rakyat di atas rata-rata kemampuan nilai tukar yang berlaku. Maka otomatis konsumsi publik meningkat. Bila konsumsi publik meningkat maka transaksi pula akan meningkat. Penerimaan daerah juga tentu akan meningkat.
“Dahulukan rakyat, bila rakyat susah, apapun yang kita bilang maka semua tidak ada artinya. Itu sama saja kita menipu diri sendiri,” ujarnya.
Rusdy Mastura menilai, saat ini obsesi dia tentang pengentasan kemiskinan dan transformasi publik, menjadi salah satu alasan yang paling mendasar maju sebagai calon gubernur pada pilkada Sulteng 2020.
“Saya punya obsesi, saya ingin meletakan dasar pembangunan. Dimana kelak, masyarakat sulteng bisa memiliki kebangaan karena memiliki pendapatan tinggi dari menjual komoditasnya, barangnya,” pungkas Rusdy Mastura.
Sumber : Dika Channel