Pariwaraku.com – Aksi pembakaran bendera PDIP dalam unjuk rasa tolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung MPR/DPR, Rabu (24/6) berbuntut panjang.
Koordinator aksi tolak RUU HIP, Edy Mulyadi mengatakan pihaknya tak pernah merencanakan pembakaran bendera PDIP. Edy mengklaim aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan tersebut karena spontanitas dari massa yang hadir.
Pembakaran bendera PDIP itu accident, karena saat saya di panggung juga saya bilang kita bakar bendera PKI. Saya cuma menilai sebagai spontanitas aksi massa aja. Jadi tidak dipersiapkan panitia sama sekali,” kata Edy.
Respons keras dari sejumlah elite PDIP ditanggapi keras pula oleh Ketua Umun PA 212 Slamet Ma’arif. Menurut Slamet, seharusnya PDIP yang meminta maaf.
Mestinya PDIP yang harus minta maaf karena anggotanya yang telah menjadi inisiator RUU HIP sehingga membuat gaduh dan resah masyarakat,” kata Slamet lewat pesan singkat.
Slamet mempersilakan siapapun untuk menempuh proses hukum atas insiden pembakaran bendera PDIP tersebut. Pihaknya juga sedang menyelidiki siapa pembakar bendera berlogo palu-arit dan PDIP saat aksi tolak RUU HIP.