pariwaraku.com — Dunia memberikan penghormatan terakhir kepada ”Dewa Sepak Bola” Diego Armando Maradona yang wafat dalam damai di sebuah rumah di kawasan Tigre, Argentina, Rabu (25/11/2020) siang waktu Argentina.
Pemerintah Argentina menetapkan tiga hari berkabung untuk mengenang Maradona. Kemudian, SC Napoli telah mengajukan perubahan nama Stadion San Paolo menjadi Stadion San Paolo-Maradona.
Maradona meninggal di usia 60 tahun. Hanya berselang 26 hari setelah ulang tahunnya ke-60 pada 30 Oktober lalu, legenda yang identik dengan nomor 10 itu mengembuskan napas terakhir ketika tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi pengangkatan gumpalan darah di otak, 3 November lalu.
Keluarga Maradona menyewa secara khusus sebuah rumah di wilayah Tigre yang berjarak sekitar 26 kilometer dari ibu kota Argentina, Buenos Aires, untuk memberi kesempatan kepada Maradona memulihkan diri setelah meninggalkan rumah sakit pada 11 November lalu.
Menurut laporan surat kabar Argentina, Ole, Maradona menjalani pagi pada Rabu kemarin seperti hari-harinya pada dua pekan terakhir. Ia bangun pagi sekitar pukul 06.00, kemudian sarapan dan berjalan mengintari kawasan rumah. Setelah aktivitas pagi itu, Maradona tidur, kemudian akan dibangunkan oleh perawat pribadi untuk meminum obat sebelum makan siang.
Akan tetapi, tubuh Maradona tidak merespons ketika dibangunkan oleh perawat sekitar pukul 11.00. Tim dokter yang disiapkan keluarga selama Maradona berada di Tigre langsung memeriksa sang legenda. Tim dokter melakukan pemeriksaan hingga akhirnya memastikan Maradona wafat akibat serangan jantung.
Jutaan orang berkumpul
Kabar wafatnya sang Dewa Sepak Bola membuat dunia berduka. Sekitar satu juta orang berkumpul dan menangis di kawasan Casa Rosada, Istana Kepresidenan Argentina, di Buenos Aires. Maradona bukan sekadar milik pendukung klub Boca Juniors, klub yang amat dicintainya. Ia adalah seorang pahlawan bagi seluruh masyarakat Argentina yang ”gila” sepak bola.
Presiden Argentina Alfredo Fernandez menetapkan tiga hari berkabung nasional. Fernandez tidak akan pernah melupakan peran besar Maradona ketika mempersembahkan trofi Piala Dunia 1986.
”Maradona telah membawa Argentina ke puncak dunia. Ia adalah sosok yang telah memberikan kebahagiaan kepada seluruh rakyat Argentina,” kata Fernandez.
Sementara itu, Menteri Olahraga Argentina Matias Lammens menuturkan, hari wafatnya Maradona adalah hari tersedih bagi sejarah olahraga Argentina. Lammens mengungkapkan, dirinya masih tidak percaya dengan kabar wafatnya Maradona sampai juru bicara keluarga Maradona, Sebastian Sanchi, mengumumkan mangkatnya sang legenda sekitar pukul 17.00 waktu Argentina.
”Negara memberikan waktu berkabung selama tiga hari karena hal itu mewakili kesedihan seluruh rakyat Argentina. Kami rakyat Argentina dan seluruh fans sepak bola bersedih dengan kehilangan pemain terbaik sepanjang masa,” ujar Lammens yang merupakan mantan Presiden San Lorenzo, klub Liga Utama Argentina.
Jenazah Maradona akan disemayamkan di Casa Rosada selama dua hari mendatang untuk memberi kesempatan kepada seluruh warga Argentina memberikan penghormatan terakhir kepada sang legenda. Di Casa Rosada pula warga Argentina menyambut sang dewa ketika kembali dari Piala Dunia Meksiko 1986 serta Piala Dunia Italia 1990.
Selanjutnya, Maradona akan dikebumikan dengan proses pemakaman kenegaraan. Sebelumnya, proses pemakaman kenegaraan itu hanya dilakukan kepada delapan orang penting Argentina, yakni tujuh presiden Argentina serta legenda Formula 1 asal Argentina, Juan Manuel Fangio, yang dimakamkan pada 17 Juli 1995.
Perubahan nama