Calon Aleg dan Senator Seyogyanya Kampanye Secara Elegan dan Bermartabat

  • Whatsapp
Hasil tangkap layar postingan Puput Kumalasari di grup facebook Perjuangan Rakyat Donggala
Bagikan Artikel ini

Pariwaraku.com – Pesta demokrasi baik itu pemilihan legislatif, pemilihan senator (DPD) serta hajatan elektoral pemilihan kepala daerah (Pilkada) seyogyanya dilakukan dengan cara-cara yang elegan dan bermartabat. Bukan justru menghujat atau mendiskreditkan sesama kontestan. Apalagi sampai menggunakan baliho kandidat lain dengan menutupi baliho kandidat yang sebelumnya sudah terpasang.

Seperti yang menimpa baliho calon Senator Muda Sulteng Akbar Supratman di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Di mana wajah Akbar di balihonya yang sudah lama terpasang, ditutupi poster salah satu calon senator. Ironisnya lagi, narasi yang menutupi baliho sungguh sangat tidak mendidik karena sudah menyerang pribadi A.M. Akbar Supratman.

Bacaan Lainnya

Konstelasi politik Sulawesi Tengah seyogyanya tidak demikian, namun dibikin geger oleh tindakan tidak terpuji oknum yang tidak bertanggungjawab.

Beredar gambar hasil tangkap layar (screenshot) yang diposting oleh akun facebook bernama Puput Kumalasari di grup Perjuangan Rakyat Donggala, Jumat, 23 Juni 2023. Unggahan foto yang menampilkan baliho A.M. Akbar Supratman yang merupakan calon anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah ditutupi oleh poster berisi narasi yang mencederai moralitas publik Sulawesi Tengah.

“Lha kok pasang baliho di baliho orang lain. Lokasi Sindue. Seenaknya saja bilang orang Sulteng bodoh,” tulis akun bernama Puput Kumalasari dengan ekspresi marah di grup facebook.

Poster yang bertuliskan: “Masyarakat Sulteng harus kritis, cerdas, beriman, berwibawa dan dihormati seperti saya. Jangan mau bodoh terus, nanti suram masa depannya. Sulteng harus bangkit dari kebodohan, cerdas memilih wakilnya di parlemen. Jangan pilih calon yang tidak jelas latar belakang dan pengalamannya.”

Diketahui, poster berisi narasi tidak elok itu menampilkan wajah Abdul Rahman Thaha yang merupakan incumbent yang bakal bertarung kembali memperebutkan bursa DPD RI dapil Sulawesi Tengah tahun 2024.

Tokoh masyarakat Pantai Barat, Samsudin, menyesalkan perbuatan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Sedianya sesama kontestan dan tim tidak saling menjatuhkan, karena negara telah memberikan ruang dan kesempatan yang sama untuk berkompetisi secara sehat dengan mengedepankan etika. Kalau kemudian ada yang merasa lebih dari kandidat lain, maka itulah sosok pemimpin yang tidak istikamah.

“Saya menyayangkan ada oknum-oknum yang tidak terpuji berselancar politik dengan mendiskreditkan kandidat lain. Semoga hal-hal semacam ini tidak terulang dan terjadi kepada kandidat lain,” tegas Samsudin, Jumat (23/06/23).

loading…

Bagikan Artikel ini

Pos terkait