Pariwaraku.com – Palu, Dengan segera beroperasinya fasilitas produksi tambang emas PT Bumi Resources Minerals (BRMS) Tbk. melalui anak perusahaannya PT Citra Palu Minerals (CPM) di Kelurahan Poboya Kecamatan Mantikulore Kota Palu.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah, Abdul Majid Ikram menyatakan “bahwa keberadaan perusahaan tambang emas di Sulteng mesti berdampak terhadap peningkatan perekonomian daerah, terutama warga sekitar” Ujarnya seperti dilansir dari Antaranews.com
Menurut Abdul Majid Ikram adanya Investasi baru dari sektor pertambangan biasanya menimbulkan dampak lingkungan.
“Pada prinsipnya kami sangat welcomemunculnya investasi baru termasuk di sektor pertambangan, cuma di sisi lain biasanya keberadaan perusahaan tambang, tidak terkecuali tambang emas menimbulkan masalah lingkungan. Nah ini yang harus dijaga agar tidak terjadi,” katanya di Palu, Sabtu, (4/01/2020)
Lanjutnya bukan hanya lingkungan yang dijaga Namun harus adanya kontribusi dari aspek ekonomi yang mesti diberikan oleh salah satu perseroan tambang emas terbesar di Indonesia tersebut yakni dengan mempekerjakan warga di daerah itu, terutama warga sekitar.
“Sisi positifnya dalam hal meningkatkan nilai tambah dan perekonomian warga di sekitar. Makanya kami harapkan keberadaan tambang ini bisa menarik masyarakat terutama di sekitar agar menjadi pegawai atau tenaga kerja,” tuturnya.
keberadaan dan kegiatan produksi PT BRMS melalui anak perusahaannya PT CMP sambung majid malah menimbulkan konflik, baik antar pihak perusahaan dengan warga maupun antar warga.
“Kami yakin dengan adanya tambang emas ini akan menambah pendapat daerah dan masyarakat,” terangnya.
Sumber : Antaranews.com/Muhammad Arsyandi.