Pariwaraku.com – NasDem mendesak pemerintah Jokowi untuk merealokasi anggaran dari pos-pos belanja yang belum mendesak untuk antisipasi penanganan virus corona. Langkah ini perlu dilakukan karena makin banyak WNI yang meninggal dunia akibat virus corona.
“Seperti halnya di Korea Selatan, semakin masif pemerintah melakukan pemeriksaan akan semakin banyak juga ditemukan pasien positif,” ujar Waketum NasDem Ahmad Ali dalam keterangannya.
“Hal demikian juga harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengantisipasi eskalasi persebaran Covid-19 di Indonesia,” lanjut dia.
Ali memprediksi jumlah pasien yang positif corona akan melonjak setelah pemerintah memutuskan akan memperluas jangkauan pemeriksaan. Oleh sebab itu, pemerintah perlu menyiapkan langkah untuk mengantisipasi lonjakan tersebut.
“Pemerintah perlu mempersiapkan langkah antisipatif secara pararel dengan merealokasi anggaran dari pos-pos belanja yang belum mendesak,” kata Ahmad Ali.
Dia melanjutkan, saat pembahasan APBN tahun 2019 lalu pemerintah sudah memetakan ada 22% alokasi anggaran belanja barang yang bisa dialokasikan ke belanja modal. Selain itu, dana penyertaan modal negara di BUMN juga bisa ditunda kecuali yang berkenaan dengan penyelesaian utang yang tidak bisa ditunda.
Selain itu, Ali menyebut pemerintah juga perlu mengantisipasi kebutuhan logistik dan belanja kesehatan serta alokasi dana khusus juga perlu diarahkan dalam menjaga ketertiban dan keamanan warga.
“Pelibatan aparat keamanan dan ketertiban harus didukung dengan alokasi anggaran yang memadai sehingga bisa segera dimobilisasi dan bekerja sesuai situasi yang berkembang,” ujar Anggota Komisi III DPR itu.
Lebih lanjut, legislator dapil Sulteng itu menuturkan, pemerintah mesti belajar dari negara terdampak parah seperti Korea selatan. Bagi Ali, dana yang memadai guna membangun basis logistik yang kuat dalam mengadapi potensi eskalasi Covid-19 mutlak diperlukan pemerintah.
Meski saat ini Indonesia belum memasuki fase puncak persebaran kasus virus corona. Menurut Ali, persiapan menghadapinya perlu dilakukan sedini mungkin.
“Belajar dari data negara lain, makin awal kita menyiapkan segala kebutuhan sebelum mencapai waktu puncak maka akan menjamin keselamatan warga. Jangan lupa juga perusahaan-perusahaan swasta beroperasi di Indonesia juga harus diajak untuk terlibat dalam persiapan ini,” katanya.
Sumber : Kumparan