Palu,pariwaraku.com – Sosok Muhammad Akbar Supratman, SH, layak menjadi panutan bagi generasi muda di Bumi Tadulako. Dengan berbagai posisi jabatan yang diembannya saat ini, ia mampu mengharumkan nama Sulteng di kancah nasional.
Putra pertama Ketua Baleg DPR-RI DR Supratman Andi Agtas ini, dinilai sangat piawai dan memiliki kemampuan diatas rata-rata. Selain menguasai empat bahasa, alumni Universitas Trisakti 2018-2022 ini, aktif pula di berbagai organisasi kemasyarakatan tidak hanya di tingkat lokal, di tingkat Nasional pun, pria kelahiran Kota Palu 1 Oktober 1998 dipercaya. Sebut saja sebagai Ketua Umum Pemuda Sulteng, Sekretaris SAPMA Pemuda Pancasila PW DKI Jakarta serta Sekretaris DPD I KNPI DKI Jakarta.
Di Beberapa kalangan termasuk rekan-rekannya Pimpinan Cabang TIDAR Jakarta Pusat ini, dijuluki sebagai anak ajaib. Sebab di usianya yang terbilang muda, telah mengemban beberapa jabatan penting di beberapa organisasi.
Salah satu tindakan nyata dan cukup berani yang dilakukan, ketika menjadi tokoh penggerak saat menutup Gerai Bar dan Pentas Musik Holywings Jakarta. Kasus ini sempat viral di negeri ini.
Menurut Akbar, ia tidak ingin mendompleng nama besar ayahnya Supratman Andi Agtas. Cuma karena takdir, sehingga terlahir dari anak seorang anggota DPR-RI dua periode dan ibu yang berprofesi Notaris.
Memang semasa kecil kedua orang tuanya mendidik Akbar menjadi anak yang mandiri dan menanamkan nilai-nilai kehidupan sebagai bekal untuknya menjadi orang yang sukses. Sehingga remaja ini tumbuh menjadi pria dewasa yang cerdas dan beretika.
Di usianya yang dini Akbar telah menunjukkan kecerdasannya dibandingkan dengan anak seusia dirinya. Hal itu dibuktikan saat masih menimbah ilmu di sekolah, Akbar yang berdarah Bugis-Kaili selalu yang terdepan. Motivasi dan dorongan adalah bahan bakar perjuangannya.
Dengan berbagai jabatan yang ia terima, tidak membuat Akbar cepat berpuas diri. Ia Ingin terus berkarya dan menginspirasi banyak orang. Tak hanya itu, berkat kegigihannya dalam dunia bisnis, membuat ia ingin terus maju.
Baginya pendidikan adalah senjata perubahan segala sesuatu didunia, karena pendidikan adalah paspor menuju masa depan. Mengubah hal yang gelap menjadi cahaya. Menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter itu tujuan utamanya.